Peran Ulama dalam Penyebaran Islam di Nusantara
Ulama adalah orang yang ahli dalam hal pengetahuan agama Islam, ia merupakan tokoh yang sangat berperan dalam menyampaikan seruan Islam kepada siapapun.
Adapun peranan para wali diantaranya:
• Menjadi guru agama yang bertugas menyiarkan agama Islam dengan cara mendirikan Mesjid dan pondok – pondok pesantren.
• Menjadi penasehat Raja di kerajaan-kerajaan Islam
• Menjadi panutan masyarakat dan tokoh agama
• Memberi doa restu atau pemimpin ibadah dan upacara.
• Sebagai pegembang kebudayaan setempat yang di sesuaikan dengan kebudayaan Islam.
Peranan para ulama dalam proses awal penyebaran Islam di Indonesia sangat besar. Para ulama sangat aktif menyebarkan agama Islam di berbagai wilayah di Indonesia. Selain mempunyai peranan sangat besar dalam bidang agama, mereka juga mempunyai peranan di bidang sosial budaya maupun politik. Ulama dari Jawa yang berperan dalam proses penyebaran Islam disebut dengan Wali sanga (wali yang berjumlah sembilan), yang memusatkan kegiatannya di Kota Demak.
Adapun nama-nama Wali sanga berikut perjuangannya dalam penyebaran agama Islam di berbagai daerah adalah sebagai berikut.
1. Maulana Malik Ibrahim (dari Arab)
Kemudian terkenal sebagai Sunan Gresik. Maulana Malik Ibrahim berjasa dalam dakwah Islam di Jawa Timur. Beliau datang di Jawa Timur tahun 1379 M dan wafat tahun 1419, dimakamkan di Gresik.
2. Sunan Ampel
Nama kecilnya Raden Rahmat, berasal dan Campa/Juampa, Aceh. Peranannya sebagai perencana berdirinya kerajaan Islam Demak dan juga berperan mendirikan Masjid Agung Demak. Daerah penyebaran lslamnya di Ampeldenta (dekat Surabaya), dan mendirikan pesantren Ampeldenta.
3. Sunan Bonang (putra Sunan Ampel)
Nama kecil Makdum Ibrahim, sebagai penyebar Islam di daerah Tuban.
4. Sunan Drajat (putra Sunan Ampel)
Nama kecil Syarifudin, daerah penyebarannya di Jawa Timur. Ajaran Islam yang ditanamkan dengan cara berbuat amal, menolong orang yang menderita, orang sakit, fakir miskin, dan membantu anak yatim piatu. Menciptakan gending Pangkur.
5. Sunan Giri .
Nama kecil Raden Paku, daerah penyebarannya di Jawa Timur dan di luar Jawa (Madura, Ternate, dan Tidore). Beliau dikenal sebagai ahli pendidik yang berjiwa demokrasi dengan media lagu anak-anak bertema Islam. Lagu hasil karyanya adalah ilir-ilir, Jamuran, dan Cublak-cublak Suweng, serta pencipta gending Asmaradhana dan Pocung.
6. Sunan Kalijaga
Nama kecil Joko Said,berdakwah melalui media wayang kulit.
7. Sunan Kudus
Nama kecil Ja’far Shodiq, la terkenal sebagai wali yang pandai ilmu Tauhid, Usul fiqih, Hadis, dan sastra, makanya beliau mendapat gelar Walliyyulilmi. Karyanya yang terkenal adalah gending Maskumambang dan Mijil. Menara Masjid Kudus yang mirip candi adalah hasil peninggalannya.
8. Sunan Murin
Nama kecilnya Raden Umar Said. Beliau senang hidup di pedesaan. Cara berdakwah lewat pemberian kursus kepada rakyat jelata. Gending Sinom dan Kinanti digunakan untuk kepentingan dakwah.
9. SunanGunung Jati
Nama kecilnya Faletehan (Fatahillah) Syarif Hidayatullah. Beliau dikenal sebagai pendiri Kerajaan Banten dan Cirebon. Daerah penyebaran agama Islamnya di Jawa Barat.
Di sampin dilakukan oleh para Wali sanga, dalam penyebaran Islam juga dilakukan oleh ulama seperti Sunan Bayat, Syekh Bentong, Sunan Sendang Duwur, dan lain-lain. Mereka ini sering disebut juga Wali Lokal. Selain itu terdapat juga Syekh Siti Jenar, yang karena mengajarkan ilmu tassawuf (belum waktunya), maka ia dihukum dan tidak dianggap termasuk dalam Wali sanga. Di luar Jawa penyebaran Islam dilakukan oleh:
Dato’ri Bandang, ulama di daerah Gowa, Makassar, Sulawesi Selatan.
Dato’ Sulaiman, ulama di Sulawesi Tengah dan Utara.
Tuan Tunggang Parang, ulama di Kalimantan Timur.
Penghulu Demak, ulama di daerah Banjar (Kalimantan Selatan).
Sumber
Ulama adalah orang yang ahli dalam hal pengetahuan agama Islam, ia merupakan tokoh yang sangat berperan dalam menyampaikan seruan Islam kepada siapapun.
Adapun peranan para wali diantaranya:
• Menjadi guru agama yang bertugas menyiarkan agama Islam dengan cara mendirikan Mesjid dan pondok – pondok pesantren.
• Menjadi penasehat Raja di kerajaan-kerajaan Islam
• Menjadi panutan masyarakat dan tokoh agama
• Memberi doa restu atau pemimpin ibadah dan upacara.
• Sebagai pegembang kebudayaan setempat yang di sesuaikan dengan kebudayaan Islam.
Peranan para ulama dalam proses awal penyebaran Islam di Indonesia sangat besar. Para ulama sangat aktif menyebarkan agama Islam di berbagai wilayah di Indonesia. Selain mempunyai peranan sangat besar dalam bidang agama, mereka juga mempunyai peranan di bidang sosial budaya maupun politik. Ulama dari Jawa yang berperan dalam proses penyebaran Islam disebut dengan Wali sanga (wali yang berjumlah sembilan), yang memusatkan kegiatannya di Kota Demak.
Adapun nama-nama Wali sanga berikut perjuangannya dalam penyebaran agama Islam di berbagai daerah adalah sebagai berikut.
1. Maulana Malik Ibrahim (dari Arab)
Kemudian terkenal sebagai Sunan Gresik. Maulana Malik Ibrahim berjasa dalam dakwah Islam di Jawa Timur. Beliau datang di Jawa Timur tahun 1379 M dan wafat tahun 1419, dimakamkan di Gresik.
2. Sunan Ampel
Nama kecilnya Raden Rahmat, berasal dan Campa/Juampa, Aceh. Peranannya sebagai perencana berdirinya kerajaan Islam Demak dan juga berperan mendirikan Masjid Agung Demak. Daerah penyebaran lslamnya di Ampeldenta (dekat Surabaya), dan mendirikan pesantren Ampeldenta.
3. Sunan Bonang (putra Sunan Ampel)
Nama kecil Makdum Ibrahim, sebagai penyebar Islam di daerah Tuban.
4. Sunan Drajat (putra Sunan Ampel)
Nama kecil Syarifudin, daerah penyebarannya di Jawa Timur. Ajaran Islam yang ditanamkan dengan cara berbuat amal, menolong orang yang menderita, orang sakit, fakir miskin, dan membantu anak yatim piatu. Menciptakan gending Pangkur.
5. Sunan Giri .
Nama kecil Raden Paku, daerah penyebarannya di Jawa Timur dan di luar Jawa (Madura, Ternate, dan Tidore). Beliau dikenal sebagai ahli pendidik yang berjiwa demokrasi dengan media lagu anak-anak bertema Islam. Lagu hasil karyanya adalah ilir-ilir, Jamuran, dan Cublak-cublak Suweng, serta pencipta gending Asmaradhana dan Pocung.
6. Sunan Kalijaga
Nama kecil Joko Said,berdakwah melalui media wayang kulit.
7. Sunan Kudus
Nama kecil Ja’far Shodiq, la terkenal sebagai wali yang pandai ilmu Tauhid, Usul fiqih, Hadis, dan sastra, makanya beliau mendapat gelar Walliyyulilmi. Karyanya yang terkenal adalah gending Maskumambang dan Mijil. Menara Masjid Kudus yang mirip candi adalah hasil peninggalannya.
8. Sunan Murin
Nama kecilnya Raden Umar Said. Beliau senang hidup di pedesaan. Cara berdakwah lewat pemberian kursus kepada rakyat jelata. Gending Sinom dan Kinanti digunakan untuk kepentingan dakwah.
9. SunanGunung Jati
Nama kecilnya Faletehan (Fatahillah) Syarif Hidayatullah. Beliau dikenal sebagai pendiri Kerajaan Banten dan Cirebon. Daerah penyebaran agama Islamnya di Jawa Barat.
Di sampin dilakukan oleh para Wali sanga, dalam penyebaran Islam juga dilakukan oleh ulama seperti Sunan Bayat, Syekh Bentong, Sunan Sendang Duwur, dan lain-lain. Mereka ini sering disebut juga Wali Lokal. Selain itu terdapat juga Syekh Siti Jenar, yang karena mengajarkan ilmu tassawuf (belum waktunya), maka ia dihukum dan tidak dianggap termasuk dalam Wali sanga. Di luar Jawa penyebaran Islam dilakukan oleh:
Dato’ri Bandang, ulama di daerah Gowa, Makassar, Sulawesi Selatan.
Dato’ Sulaiman, ulama di Sulawesi Tengah dan Utara.
Tuan Tunggang Parang, ulama di Kalimantan Timur.
Penghulu Demak, ulama di daerah Banjar (Kalimantan Selatan).
Sumber
Bagus wan..
BalasHapusLanjutkan menulis, tuangkan ide2 yg ada..